Jadi?



Menurut banyak orang, cinta itu seperti menunggu bus.
Ketika kita menunggu bus, terkadang harus menunggu lama untuk mendapatkan bus yang kita inginkan.
Ketika bus yang kita inginkan datang, pasti akan ada hambatan saat kita akan menaiki bus tersebut.
Ketika kita sudah menaiki bus yang kita harapkan, kita harus mengorbankan segala hal agar dapat menaikinya.
Ketika kita menaiki bus tersebut, belum tentu kita akan sampai ketujuan yang kita inginkan.
Ketika kita sudah mendapatkan bus yang kita harapkan, akan ada banyak halangan yang akan kita temui ketika di dalamnya.
Terkadang, ketika kita sudah mendapatkan bus yang kita tunggu, kita berharap bisa keluar dari bus tersebut.
Ketika kita sudah menaiki bus yang kita inginkan, saat menuju tujuan yang kita inginkan, pasti banyak hal yang menghalangi.
Ketika sudah menaiki bus yang kita tunggu, terkadang kita sampai pada tujuan yang tidak kita harapkan.
Jadi, ketika kita memutuskan untuk menunggu bus untuk mencapai tujuan kita, kita harus siap dengan segala resikonya.
Harus siap dengan semua kendalanya, dengan semua kelelahannya, dengan semua pengorbanannya, dengan semua rintangannya, dan dengan semua harapan kita terhadap bus tersebut.
Lalu, apakah kita siap untuk melakukan hal itu semua ? Demi menaiki bus yang kelak akan membawa kepada tujuan akhir kita ?
Entahlah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dua Sisi

Rautan Pensil

sedikit prkenalan,